Tuesday, May 22, 2012

Rumah Masyarakat Kawasan Pantai Nampu



Rumah masyarakat di kawasan pantai nampu masih terbilang tradisional. Meskipun sudah banyak rumah yang dibangun dengan model bangunan dengan cor beton, keramik, dan sebaginya, mayoritas rumah di kawasan tersebut masih berdinding kayu dan berlantaikan tanah. Jumlah rumah warga setempat yang mencapai 66 rumah, lebih dari 75 % masih berdinding kayu dan lebih dari 50 % masih berlantaikan tanah.

Selain mengenai kondisi rumah tradisional yang mayoritas berdinding kayu dan berlantaikan tanah, kawasan rumah pantai nampu seperti kawasan pantai pada umumnya, ditumbuhi oleh pohon-pohon kelapa yang menjulang. Menariknya kawasan desa ini bila dibandingkan dengan kawasan desa pesisir pantai lainya, masyarakat setempat lebih memilih memanfaatkan nira kelapa untuk membuat gula, dari pada diambil kelapa mudanya untuk dijual sebagai minuman es degan. Masyarakat setempat bahkan lebih memilih menjadi perajin pembuat gula merah dari pada menjadi nelayan.

Jarak  antara rumah yang satu dengan rumah yang lainnya relatif dekat. Jalan-jalan di kawasan tersebut cukup rapi dengan cor beton yang menghubungkan antara rumah yang satu dengn rumah yang lainnya. Selain rumah yang rapid an jalan-jalan kecil yang bersih, di tengah desa tersebut juga terdapat sungai kecil yang airnya begitu jernih dan bermuara di pantai Pringjono, sehingga pengunjung bisa lansung mandi setelah bermain di pantai tersebut.

Kondisi  demografis tanah di desa tersebut  tidak rata karena berada di antara perbukitan. Kelebihan dari kondisi ini, memberikan sensasi pemandangan tersendiri karena dari sudut jalan tertentu, orang bisa melihat pemandangan rumah-rumah dan pohon kelapa yang cukup menarik. Selain itu, bukit-bukit di pinggir desa juga menawarkan pesona tersendiri karena keasrian dan tentu udara yang segar dan suara-suara burung yang bersahutan. 

0 comments:

Post a Comment